Kangen.....

Tadaaaa………. postingan ini tepat saya keluarkan pada tanggal 15 Maret 2009, kira-kira pada kangen ga ya sama mochal (ngarep mode on)… hahahahahahaha, sory my friends.. my lady, my sephia, my ayam, my baso,,, hix..hix..hix… saya pasti sedih nih ga bisa berkunjung ke blog sobat ga bisa bercanda, tebar pesona  di blog-blog sobat hueuheuehue dan hanya bisa berkeluh kesah di postingan terjadwal ini dan saya berkhayal saya sudah pada hari ini di mana saya sudah selama 2 minggu di tempat yang pastinya sangat membosankan.. Nah buat mba-mba, tante-tante, dan ibu-ibu yang kangen sama mochal akan saya kasih cerita mengenai nama mochal yak, duduk yang manis yak, pak guru mau mendongeng dulu, pada masa muda dulu kira-kira 12 tahun yang lalu ada 4 anak muda yang membentuk sebuah band aliran punk rock, nah nama-nama empat anak ini sebagai berikut yaitu Windhi Tia Saputra, Arief Dwiyanto, Guruh Subagya, dan Zulfan Ariefandie, nah pada waktu itu biasanya anak band punk punya nama panggung atau istilahnya nama premannya heuheueheuehue.. biar keren gitu loh, nah keempat anak muda tadi karena masih baru di dunia punk rock band belum punya nama preman untuk di panggung, maka keempat anak muda tadi berdiskusi di malam hari untuk membicarakan masalah ini, kira-kira seperti ini kejadiannya :

Sound FX : -Angin sepoi-sepoi di iringi rintik-rintik gerimis

Windhi : “eh pren gimana nih masa gue manggung dipanggil tia…tia…tia, kan feminim banget.. kitakan anak punk rock” ( sambil tangannya membuat lambang metal..)
Zulfan: “ iya juga yak, masa kita ga punya nama keren..”
Guruh: ( hanya terdiam dan asik melihat dialog temannya)
Arief: “ wah kita harus punya nama preman nih” (sambil ngorek-ngorek hidungnya)
Zulfan :” hmm…. Gimana kalau kita sesuaikan nama preman dengan kelebihan kita..”
Arief : “ hehehehe… emang kita punya kelebihan bro” ( sambil menjetikkan jari ketika upilnya sudah dapat)
Guruh : (hanya manyun aja..)
Windhi :” apa yak…hmmm.. eh pala lu kan besar dan lonjong gimana kalau nama lu panjoel” ( sambil melihat Zulfan)
Guruh: ( hanya cengengesan)
Arief :” wah setuju bro.. cocok.. ama lu” ( sambil korek-korek kupingnya)
Zulfan : “ Ok.. gue setuju.. terus rief ..bulu-bulu halus lu kan banyak.. gmana kalo gw kasih nama elmo”
Windhi : “ yup setuju, soalnya kan mirip elmo sesame street tuh mulut lo”
Guruh: (hanya cengengesan)
Arief: “ calan lu.. tapi ga papa dah.. asal jangan di panggil kera aja..” ( meniup kelingkingnya ketika tahi kupingnya dapet)
Windhi:”kalau gue siapa yak….”
Zulfan:”eh lu kan bapaklu masih ada darah cina betawi… gmana kalau a-wenk nama keren loh..”
Guruh: ( masih manyun)
Windhi:”setuju… daripada dipanggil tia ..tia..tia..”(sambil bergaya bencong)
Arief:” nah ini anak diem aja dari tadi”( sambil melirik Guruh)
Zulfan: “pasti lagi ada masalah sama cewe.. ngaku looh… naksir cewe ga berani bilang…”
Windhi:” hehehehhe… gue punya nama yang pas buat lo… karena elo kalau suka sama cewe tapi ga bilang-bilang.. cuman diem aja.. kita panggil dia mochal (plesetan mokal-pemalu).. hehehehhe.. cocok kan”( sambil mencoba mengiyakan ke semua teman)
Zulfan-Arief: “setuuujuuuuuu…” ( teriak berbarengan)
Guruh: ( masih manyun aja)

Yups, begitulah karena aslinya memang Guruh Subagya anak muda yang pemalu ketika lagi dekat sama cewe maka ketiga temannya memberikan nama keren buatnya adalah “mochal” ( yang berarti anak pemalu) walaupun sekarang dah ga punya kemaluan besar eh salah … urat malu maksudnya.. huehuehueheue…Ok sobat tadi saya hanya sekadar mengenang masa lalu saya heheheheheh..

NB : Original draft post at 28 February 2009